SELAMAT

menu

Selasa, 12 November 2013

Penalaran Induktif

PENALARAN INDUKTIF

Penalaran adalah suatu proses berfikir manusia untuk menghubung – hubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan. Penalaran induktif adalah proses menarik kesimpulan yang berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta-fakta yang bersifat khusus.
Dalam penalaran induktif pun masih terdiri dari 3 bentuk penalaran :
1.  Generalisasi
Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomenal individual untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena. Generalisasi juga dapat dikatakan sebagai pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala, yang dimulai dengan peristiwa – peristiwa khusus untuk mengambil kesimpulan secara umum.
Contohnya : Jika ada udara, manusia akan hidup
         Jika ada udara, hewan akan hidup
          Jika ada udara, tumbuhan akan hidup
        Jadi, jika ada udara makhluk hidup akan hidup
Generalisasi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu, generalisasi tanpa loncatan induktif dan generalisasi dengan loncatan induktif.
#       Generalisasi tanpa loncatan induktif
Generalisasi tanpa loncatan induktif adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh: Sensus penduduk
#       Generalisasi dengan loncatan induktif
Generalisasi dengan loncatan induktif adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh: Hampir seluruh wanita di Indonesia memperingati hari kartini dengan menggunakan kebaya.
2.  Analogi
Analogi merupakan perbandingan. Perbandingan selalu mengenai sekurang-kurangnya dua hal yang berlainan. Dari kedua hal yang berlainan itu dicari kesamaannya (bukan perbedaanya). Dari pengungkapannya, ada analogi sederhana serta mudah dipahami dan ada yang merupakan kias yang lebih sulit dipahami. Dari isinya, analogi dapat dibedakan sebagai analogi dekoratif dan analogi induktif.
Analogi induktif merupakan analogi yang disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena, kemudian ditarik kesimpulan bahwa apa yang ada pada fenomena pertama terjadi juga pada fenomena kedua. Di dalam proses analogi induktif kita menarik kesimpulan tentang fakta yang baru berdasarkan persamaan ciri dengan sesuatu yang sudah dikenal. Kebenaran yang berlaku yang satu (lama) berlaku pula dengan yang lain (baru). Yang sangat penting dengan proses analogi induktf ialah bahwa persamaan yang digunakan sebagai dasar kesimpulan merupakan ciri utama (esensial) yang berhubungan erat dengan kesimpulan.
Analogi mempunyai 4 fungsi,antara lain :
1. Membandingkan beberapa orang yang memiliki sifat kesamaan
2. Meramalkan kesamaan
3. Menyingkapkan kekeliruan
4. Klasifikasi
Contohnya :    Manda adalah lulusan Akademi Perhotelan.
              Manda dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
              Andre adalah lulusan Akademi Perhotelan.
           Oleh sebab itu, Andre dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
3.  Hubungan Sebab Akibat atau Hubungan Kasual
Penalaran kausalitas menunjukkan hubungan sebab-akibat atau akibat-sebab. Atau bisa dikatakan sebagai penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
Macam-macam hubungan kausal :
a.    Sebab-akibat
Peristiwa yang dianggap sebagai sebab menuju kesimpulan sebagai efek dari peristiwa tersebut.
Contohnya :    hujan turun di Jakarta mengakibatkan timbulnya banjir
b.    Akibat-sebab
Peristiwa yang dianggap sebagai akibat dari sebab peristiwa tersebut yang mungkin telah menimbulkan akibat. Contohnya :    Siska tidak lulus dalam ujian kali ini disebabkan dia tidak belajar dengan baik
c.    Akibat-akibat
Akibat dari akibat yang lain tanpa menyebut sebab umum yang menimbulkan kedua akibat.
Contohnya :    Harga bahan bakar jenis Premium akan naik mengikuti harga pasaran minyak, sehingga bahan-bahan baku pun harganya ikut melambung.