SELAMAT

menu

Sabtu, 16 Juni 2012

Struktur Produksi, Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan

     A.    Pendapatan Nasional
Salah satu indikator perekonomian suatu negara yang sangat penting adalah yang disebut dengan pendapatan nasional. Pendapatan nasional dapat diartikan sebagai suatu angka atau nilai yang menggambarkan seluruh produksi,pengeluaran,ataupun pendapatan yang dihasilkan dari semua pelaku/sektor ekonomi dari suatu negara dalam kurun waktu tertentu.

Pendapatan nasional sering dipergunakan sebagai indikator ekonomi dalam hal :
*       Menentukan laju tingkat perkembangan/pertumbuhan perekonomian suatu negara
*       Mengukur keberhasilan suatu negara dalam mencapai tujuan pembangunan ekonominya
*       Membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara dengan negara lainnya

Meskipun demikian tidak semua ahli ekonomi setuju jika hanya pendapatan perkapita saja yang dijadikan ukuran kemakmuran dan kesejahteraan suatu negara. Adapun kritik tersebut diantaranya adalah :
*       Ada faktor-faktor lain di luar pendapatan yang akan berpengaruh pada tingkat kemakmuran dan kesejahteraan
*       Kesejahteraan masyarakat masih sering bersifat subjektif. Tiap orang mempunyai pandangan hidup yang berbeda sehingga tolak ukur kesejahteraannyapun berbeda

Beberapa tokoh ekonomi yang memberikan masukan terhadap ukuran-ukuran kemakmuran dan kesejahteraan diantaranya adalah :
Dudley seers mengemukakan,bahwa paling tidak ada 3 masalah pokok yang perlu diperhatikan dalam mengukur tingkat pembangunan suatu negara,3 masalah tersebut adalah :
*       Tingkat kemiskinan
*       Tingkat pengangguran
*       Tingkat ketimpangan di berbagai bidang

J.L.Tamba, berpendapat bahwa ada 4 hal sebagai dasar untuk mengukur perekonomian dan kemakmuran di Indonesia. 4 hal tersebut adalah :
*       Kesehatan dan keamanan
*       Pendidikan keahlian dan standart hidup
*       Pendapatan
*       Pemukiman

Hendra Esmara, lebih memilih 3 komponen yang ia anggap perlu diperhatikan dalam rangka mengukur kemakmuran dan kesejahteraan suatu negara, yakni :
*       Penduduk dan kesempatan kerja
*       Pertumbuhan ekonomi
*       Pemerataan dan kesejahteraan masyarakat

Untuk mendapatkan nilai atau angka indikator tersebut digunakan 3 pendekatan perhitungan, yakni :
*       Pendekatan produksi
*       Pendekatan ekonomi
*       Pendekatan pendapatan

Sedangkan konsep perhitungan yang dipergunakan adalah :
*       Konsep kewarganegaraan, dan
*       Konsep konsep kewilayahan

Menghitung pendapatan nasional indonesia dengan pendekatan produksi < GDP >
GDP < Gross Domestic Product > atau Produksi Domestik Bruto adalah pendapatan nasional yang nilainya dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh kegiatan produksi yang dilakukan oleh semua pelaku/sektor ekonomi di wilayah Indonesia, dalam kurun waktu tertentu.
Yang perlu diingat dalam perhitungan tersebut, jangan sampai terjadi perhitungan ganda < double counting > yang dapat menyebabkan pendapatan nasional < GDP > Indonesia tampak lebih besar. Salah satu akibatnya adalah seolah-olah negara Indonesia sudah cukup maju dan makmur < terlihat dari GDP yang tampak besar >,sehingga bantuan luar negeri akan dialihkan ke negara yang lebih membutuhkan. Dengan demikian kita akan kehilangan kesempatan mendapatkan tambahan dana pembangunan, sedangkan kita sesungguhnya masih sangat membutuhkannya.
Untuk menghindari kesalahan perhitungan ganda tersebut dapat digunakan salah satu dari dua cara dibawah ini. Pertama, GDP dihitung hanya dari nilai akhir dari suatu produk saja, misalnya untuk industri otomotif, hasil akhirnya saja < mobil > yang akan dihitung.

Contoh ilustrasinya adalah :
*     Produsen I            : Petani gandum,produksinya dinilai Rp 200,-/satuan tertentu
*    Produsen II           : Pabrik tepung terigu,produksinya bernilai Rp 500,-/satuan tertentu
*    Produsen III          : Pabrik roti,produksinya dinilai Rp 750,-/satuan tertentu

Dari ilustrasi sederhana di atas, maka pendapatan nasional <GDP> Indonesia adalah sebesar Rp 750,-, yakni hanya menilai hasil akhirnya saja. Karena nilai roti seharga Rp750,- tersebut telah terkandung unsur gandum dan tepung terigu. Yang dimaksud dengan perhitungan ganda adalah dengan menganggap bahwa pendapatan nasional <GDP> Indonesia adalah sebesar Rp 1.450,- < 200 + 500 + 700 >. Sehingga hasil sebesar Rp 1.450,- sangat menyesatkan, dan tidak menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.

Menghitung pendapatan nasional indonesia dengan pendekatan pengeluaran < GNP >
GNP < Gross National Product > adalah pendapatan nasional yang nilainya diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh semua pelaku/ sektor ekonomi di Indonesia, yang berwarga negara Indonesia, dalam kurun waktu tertentu. Cara memperoleh nilai GNP ini sangat berbeda dengan cara memperoleh GDP, jika GDP dibatasi oleh wilayah, maka GNP dibatasi oelh kewarganegaraan, karena konsep yang dipergunakannya adalah konsep kewarganegaraan, artinya nilai pengeluaran tersebut dihitung dari pelaku ekonomi yang berkewarganegaraan Indonesia saja.
Ilustrasi perhitungannya adalah :

Pengeluaran dari sektor rumah tangga <untuk konsumsi>                    XXX
Pengeluaran dari sektor swasta <untuk investasi>                              XXX
Pengeluaran pemerintah <Goverment expenditure>                            XXX
Sektor luar negeri/ekspor netto <ekspor-impor>                             < XXX >+
Pendapatan nasional <GNP> Indonesia adalah                       XXX

Menghitung pendapatan nasional indonesia dengan pendekatan pendapatan <NI>
NI <national income> adalah pendapatan nasional yang nilainya didapat dengan cara menjumlahkan semua hasil/pendapatan yang diperoleh semua pelaku/sektor ekonomi di Indonesia dalam kurun waktu tertentu. Nilai NI inilah yang tampaknya oleh kalangan akademisi dinotasikan dengan Y.

Ilustrasi sederhana dari perhitungan NI ini adalah :

Pendapatan dari sektor rumah tangga berupa gaji/upah                       XXX
Pendapatan dari sektor swasta laba, misalnya                                    XXX
Pendapatan pemerintah                                                                        XXX
Pendapatan sektor luar negeri,devisa misalnya                                   XXX   +
Pendapatan nasional indonesia <NI>                                                  XXX

Pernyataan yang kemudian mungkin muncul adalah “pendapatan nasional yang manakah yang sebaiknya dipergunakan, GDP, GNP, ataukah NI ?”
Secara prinsip ketiga jenis pendapatan nasional tersebut dapat menghasilkan nilai yang sama, tentu saja dengan sedikit penyesuaian. Penyesuaian-penyesuaian tersebut diantaranya adalah :
Agar pendapatan nasional <GNP> nilainya sama dengan GDP, maka GNP tersebut harus dikurangi terlebih dahulu dengan apa yang disebut dengan “pendapatan netto luar negeri dari faktor produksi”. Yang dimaksud dengan pendapatan netto luar negeri terhadap faktor produksi adalah selisih antara penerimaan sumber daya Indonesia untuk orang asing yang bekerja di Indonesia. Dan bila dilihat dari neraca jasa indonesia, masih menunjukkan nilai yang negatif <defisit>. Hal ini perlu dilakukan mengingat dasar perhitungan kedua jenis pendapatan nasional tersebut diperoleh dengan poendekatan dan konsep perhitungan uyang berbeda <kewarganergaraan dan kewilayahan>. Dengan demikian jika dituliskan dalam bentuk formula adalah :
*       GDP = GNP – pendapatan netto luar negeri terhadap faktor produksi
*       GDP = GNP - <penerimaan f.produksi WNI di LN – penerimaan f.prod WNA di indonesia>
                      
Sedangkan  untuk menyesuaikan kedua jenis pendapatan nasional tersebut dengan NI diperlukan formulasi sebagai berikut :
*       NI = GNP – depresiasi – Tx tak langsung,dimana GNP – depresiasi sendiri sering disebut dengan NNP < net national product > atau produksi nasional bersih
*       NI = GNP – depresiasi – Tx tak langsung,dimana GNP – depresiasi sendiri sering disebut dengan NNP < net national product > atau domistik bersih

Disamping ketiga istilah pendapatan nasional tersebut < GNP, GDP, NI > tersebut masih ada beberapa istilah yang berkaitan dengan pendapatan nasional, yakni :

    Pendapatan nasional yang siap dibelanjakan < y disposible >
 Yang dimaksud dngan pendapatan nasional <y> disposible adalah pendapatan nasional yang telah siap untuk dibelanjakan. Nilai y disposible ini berasal dari NI < national income > setelah ditambah dengan pengeluaran pemerintah berupa transfer/subsidi dan kemudian dikurangi dengan pajak langsung yang ditetapkan pemerintah. Jika ditulis dalam formula, nilainya diperoleh dari :

Y disposible = NI + Tr – Tx langsung, dimana
Tr = goverment ransfer, subsidi pemerintah
Tx = pajak langsung

Y pribadi
Pendapatan nasioal pribadi adalah pendapatan nasional disposible yang telah dikurangi dengan pajak pribadi, dihitung dengan formula :

Yp = Yd – Tx pribadi, dimana :
Yp = pendapatan nasional pribadi
Yd = pendapatan nasional disposible


Pendapatan nasional per kapita
Pendapatan per kapita/tahun biasanya digunakan sebagai salah satu indikator akhir dalam melihat kemajuan pertumbuhan perekonomian suatu negara. Pendapatan per kapita ini diperoleh dengan membagi pendapatan nasional < GNP atau GDP > dengan jumlah penduduk di suatu negara < indonesia >


1 komentar: