PENALARAN DEDUKTIF
Penalaran deduktif adalah proses penalaran untuk menarik proses kesimpulan berupa prinsip yang berlaku umum berdasarkan fakta – fakta yang bersifat khusus ( umum – khusus ). Dalam penalaran deduktif terdapat premis. Yaitu proporsi tempat menarik kesimpulan. Penarikan kesimpulan secara deduktif dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
Penarikan secara langsung dari satu premis.
Contohnya:
Semua manusia mempunyai rambut ( premis ).
Sebagian yang mempunyai rambut adalah manusia ( simpulan )
Penarikan tidak langsung dari dua premis. Premis yang pertama adalah premis yang bersifat umum, sedangkan premis kedua adalah yang bersifat khusus. Jenis penalaran deduksi dengan penarikan simpulan tidak langsung, yaitu :
1. Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi ( pernyataan ) dan sebuah konkusi ( kesimpulan ).
Contoh :
Semua manusia bijaksana
Semua Dosen adalah manusia
Jadi, semua dosen bijaksana ( simpulan )
a. Silogisme Kategorial adalah silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
Premis umum : premis mayor ( MY )
Premis khusus : premis minor ( MN)
Premis simpulan : premis kesimpulan ( K )
Dalam simpulan terdapat subyek dan predikat. Subyek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.
Contoh :
Tidak semua manusia yang kekal ( MY )
Andre adalah manusia ( MN )
Andre tidak kekal ( K )
b. Silogisme Hipotesis adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Contoh :
Jika tidak ada udara, makhluk hidup akan mati ( MY )
Makhluk hidup itu akan mati ( MN )
Makhluk hidup itu tidak mendapat udara ( K )
c. Silogisme Alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Contoh :
Ibu Manda berada di desa atau kota ( MY )
Ibu Manda berada di kota ( MN )
Jadi, Ibu Manda tidak berada di desa ( K )
2. Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari – hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan
Contoh :
Anda telah memenangkan undian ini, karena itu anda berhak menerima hadiahnya.
3. Salah Nalar
Salah nalar adalah gagasan, perkiran atau simpulan yang keliru atau sesat. Salah nalar yang amat lazim ialah simpulan yang salah dalam silogisme yang berpremis salah atau yang berpremis yang tidak memenuhi syarat
Contoh :
Pengiriman manusia ke bulan hanya penghamburan
Semua eksperimen ke luar angkasa hanya penghamburan ( premis )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar